BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Didalam Islam terdapat sebuah keajaiban yang diberikan kepada hamba Allah yang takwa, seperti mu’jizat, karomah,maunah dan irhash.
Dan yang dimaksud dengan kemu'jizatan, karomah,maunah dan irhash. Bukan berarti melemahkan manusia, artinya memberi pengertian kepada mereka dengan kelemahannya untuk mendatangkan kyakinan, karena hal itu telah dimaklumi oleh setiap orang yang berakal, tetapi maksudnya adalah untuk menjelaskan bahwa karomah,maunah dan irhash untuk membuat mereka yakin akan keberadaan Allah.
Tujuannya hanya untuk melahirkan kebenaran mereka, menetapkan bahwa yang mereka bawa adalah semata-mata pemberian dari Dzat Yang Maha Bijaksana, dan diturunkan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Mereka hanyalah menyampaikan risalah Allah dan tiada lain tugasnya hanya memberitahukan dan menyampaikan. Oleh karena itu mu'jizat karomah,maunah dan irhash, adalah dalil-dalil dari Allah SWT. kepada hamba-Nya untuk membenarkan rasul-rasul dan nabi-nabi. Dengan perantaraan mu'izat, karomah,maunah dan irhash. ini, seolah-olah Allah bersabda: "Benar hamba-Ku dalam hal yang ia sampaikan dari Aku, dan Aku mengutusnya agar ia menyampaikan sesuatu kepadamu".
1.2. Rumusam Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan sunatullah?
b. Apa pengertian dari mu’jizat?
c. Apa penjelasan dari karomah
d. Apa yang dimaksud dengan sihir?
e. Ada pengertian dari syurga?
f. Dan ada neraka itu?
1.3. Batasan Pembahasan
Dari rumusan masalah diatas, maka dapat di batasi dari pembahasannya sebagai berikut :
a. Menjelaskan makna sunatullah.
b. Menjelaskan makna mu’jizat,
c. Menjelaskan makna karomah.
d. Menjelaskan tentang sihir.
e. Menjelaskan syurga dan neraka.
BAB II
PEMBAHASAN
SUNATULLAH, MU’JIZAT, KAROMAH, SIHIR,
SYURGA DAN NERAKA
2.1. Pengertian Sunatullah
Alam ialah apa saja yang bukan Allah. Yang ada itu hanya dua, yaitu alam dan Allah. Alam ialah yang diciptakan (makhluk), sedangkan Allah ialah Penciptak (Khalik). Maka dalam Al-Qur’an Allah bergelar “Rabbul ‘alamien” artinya Tuhan Alam Semesta. Dalam menerang kan alam semesta, selain kata “alamien”. Qur’an sering juga menggunakan kalimat “assamaawaat wal ardh”, artinya semua langit dan bumi.
Alam semesta itu telah diciptakan Allah menurut hukum-hukum pasti,obyektif dan tetap. Yang dalam bahasa ilmu disebut hukum alam, dan dalam Islam disebut sunatullah.
Sebagaimana alam semesta demikian pula seluruh isinya termasuk manusia telah terikat dan berada dalam suatu hukum serba tetap.Umpamanya, di antara alam semesta ialah sistem tata surya kita, yang mempunyai 9 buah planet penting, 1500 buah planet kecil-kecil dan 28 buah satelit (bulan-bulan); seluruhnya terikat dan berada dalam suatu hukum serba tetap, dalam hukum rotasi atau hukum revolusi dari setiap benda-benda langit itu. Demikian pula pada isi alam ini dari berbagai jenis benda; padat,gas dan cair. Air umpamanya, terikat dalam hukum H2O berarti air terikat dari 2 atom H (Hidrogen) dan 1 atom O(Oksigen). Tiap-tiap benda yang mempunyai massa tunduk pada hukum gravitasi (gaya berat) yang disebut juga hukum Newton.
Manusia sendiri seutuhnya takluk pada hukum pertumbuhan dan perubahan. Semenjak ia satu sel dan embrio dalam rahim, kemudian lahir menjadi bayi, menjadi kanak-kanak,tumbuh menjadi remaja, selanjutnya menjadi tua dan akhirnya mati menjadi tanah di perut bumi.
Hukum-hukum serta tetap yang mengatur alam itu sesungguhnya adalah hukum Allah, istilahnya sunatullah.
Firman Allah SWT :
... •
“Dan Allah telah menciptakan tiap-tiap sesuatu, lalu diterapkannya pada hukum-hukumnya.” ( QS. Al Firqan :2)
2.1.1. Sunatullah Ciri Dan Sifat-Sifatnya
Hukum Allah pada makhluknya ada dua macam, yang tertulis dan tidak tertulis. Hukum Allah yang tertulis ialah yang diwahyukan-Nya kepada Nabi dan Rasul yang terhimpun menjadi kitab suci, yang terakhir ialah Al-Qur’an.Ciri khas hukum Allah ini ialah reaksi waktunya (time response) lebih panjang mungkin lebih panjang dari usia manusia, dan tidak dapat diketahui dengan jalan eksperimen menurut persyaratan ilmu. Umpamanya orang yang beriman, yang beribadah dan yang bertakwa, dijanjikan kehidupan yang baik,kesejahteraan dan kebahagiaan.
Sebaliknya orang yang aniaya, yang munafik, yang kafir dan semisalnya, diancam hukuman kehinaan dan kebinasaan. Hukum Allah pasti berlaku, yaitu kebaikan atas mereka yang taat kepada Allah dan kehinaan atas mereka yang durhaka pada Allah. Hukum Allah ini diwahyukan (ditulis) karena mungkin reaksi waktunya lebih panjang dari umur manusia, sehingga tidak dapat dibuktikan dengan jalan eksperimen. ciri khas lainnya dari hukum Allah ialah melibatkan manusia.
Hukum Allah yang tidak tertulis, ciri khasnya ialah reaksi waktu (time response)-nya lebih pendek, lebih pendek dari usia manusia, dapat dilakukan penelitian dan eksperimen, selain itu ia dapat melibatkan manusia. Umpamanya titik didih air ialah 100 C. Kalau ada air 1 liter dimasak di atas kompor 10 sumbu, kira-kira membutuhkan waktu untuk mendidih 10 menit. Yang 10 menit itulah yang disebut reaksi waktu, jauh lebih pendek dari usia manusia, sehingga titik didih air dapat diketahui dengan mengukur suhu air itu ketika mendidih. Maka semua hukum Allah yang reaksi waktunya pendek dan tidak melibatkan manusia seperti hukumnya titik didih air, titik cair baja, hukum gravitasi, dan sebagainya tidak diwahyukan Allah dalam Al-Qur’an. Hikmahnya agar manusia menggunakan anugrah Allah yang bernama akal, mengadakan pengembangan ilmu dan teknologi. Dan sekiranya Allah mewahyukan hukum-hukum-Nya itu, tentulah manusia menjadi bodoh, dan seberapa tebalnya kitab yang menghimpun hukum-hukum tersebut ?
2.2. Pengertian Mukjizat
Kata mukjizat diambil dari bahasa Arab a’jaza-I’jaz yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya (yang melemahkan) dinamakan mukjiz dan pihak yang mampu melemahkan pihak lain sehingga mampu membungkamkan lawan, dinamakan mukjizat. Tambahan ta’ marbuthah pada akhir kata itu mengandung makna mubalaghah (superlatif).
Mukjizat didefenisikan oleh para pemeluk agama Islam, antara lain, sebagai suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seorang yang mengaku nabi, sebagai bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada orang-orang yang ragu, untuk melalukan atau mendatangkan hal serupa, tetapi mereka tidak mampu melayani tantangan itu. Dengan redaksi yang berbeda, mukjizat di definisikan pula sebagai sesuatu luar biasa yang diperlihatkan Allah melalui para nabi dan Rasulnya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulannya.
Manna’ Al-Qaththan mendifinisikannya sebagai berikut :
“suatu kejadian yang keluar dari kebiasaan, disertai dengan unsur tantangan, dan tidak akan ditandingi.”
Unsur-unsur yang terdapat pada mukjizat, sebagaimana dijelaskan oleh Quraish Shihab, adalah sebagai berikut:
1. Hal peristiwa yang luar biasa
2. Terjadi atau di paparkan oleh seorang yang mengaku nabi
3. Mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian
4. Tantangan tersebut tidak mampu atau gagal dilayani.
2.2.1. Macam-Macam Mukjizat.
Secara garis besar, mukjizat dapat dibagi dalam dua bagian pokok, yaitu mukjiat yang bersifat material, indrawi yang tidak kekal dan mukjizat immaterial, logis, dan dapat dibuktikan sepanjang masa. Mukjizat nabi-nabi terdahulu merupakan jenis pertama. Mukjizat mereka bresifat material dan indrawi dalam arti keluarbiasaan tersebut dapat disaksikan atau dijangkau langsung lewat indra oleh masyarakat tempat mereka menyampaikan risalahnya.
Perahu nabi Nuh yang dibuat atas petunjuk Allah sehingga mampu bertahan dalam situasi ombak dan gelombang yang demikian dahsyat; tidak terbakarnya Nabi Ibrahim a.s. dalam kobaran api yang sangat besar; berubah wujudnya tongkat nabi Musa a.s. menjadi ular; penyembuhan yang dilakukan oleh nabi Isa a.s. atas izin Allah, dan lain-lain, kesemuanya bersifat material indrawi, sekaligus terbatas pada lokasi tempat mereka berada, dan berakhir dengan wafatnya mereka.ini berbeda dngan mukjizat Nabi Muhammad SAW. Yang bersifat bukan indrawi atau material tetapi dapat dipahami akal. Karena sifatnya yang demikian, ia tidak dibatasi oleh suatu tempat atau masa tertentu: mukjizat Al-Qur’an dapat dijangkau oleh setiap orang yang menggunakan akalnya dimana dan kapanpun.
2.2.2. Tujuan dan fungsi mukjizat
Mukjizat memiliki fungsi sebagai bukti kebenaran para nabi. Namun demikian bagi yang telah percaya kepada kenabian maka mukjizat akan berfungsi untuk memperkuat iman serta menambah keyakinan akan kekuasaan Allah SWT.
2.3. Memahami pengertian Karomah
Karomah menurut bahasa/lughoh sama dengan Aza-zah artinya kemuliaan (munjid hal 682) . Pengertian karomah menurut Syeck Ibrahim Al Bajuri dalam kitabnya “Tuhfatul Murid” hal 91 bahwa karomah adalah” sesuatu luar biasa yang tampak dari kekuasaan seorang hamba yang telah jelas kebaikannya yang diteyapkan karena adanya ketekunan didalam mengikuti syariat nabi dam mempunyai i’tiqod yang benar”
Menurut Hakim At-Tirmidz Adapun yang dimaksud karamah al-awliya’ tiada lain, kemuliaan, kehormatan,(al-ikram); penghargaan (al-taqdir); dan persahabatan (al-wala) yang dimiliki para wali Allah berkat penghargaan, kecintaan dan pertolongan Allah kepada mereka. Karamah al-awliya itu, dalam pandangan Hakim at-Tirmidzi, merupakan salah satu ciri para wali secara lahiriah (‘alamat al-awliya’ fi al-zhahir) yang juga dinamakannya al-ayat atau tanda-tanda.
Karamah secara bahasa adalah kemuliaan, namun secara istilah dalam agama maka banyak makna yg berbeda, yaitu pada muamalah (pergaulan) karamah adalah orang yg mulia dan dermawan, pada bab Tasawwuf karamah adalah kelebihan yg Allah berikan pada orang yg shalih berupa keajaiban
Imam Qusyairi menjelaskan karomah sebagai penampakan karomah merupakan tanda-tanda kebenaran sikap dan kelakuan seseorang. Barangsiapa yang tidak benar sikap dan kelakuannya, maka tidak dapat menunjukkan kekaromahannya. Dan Allah yang maha Qodim memberi tahu kepada kita agar membedakan orang yang benar dan mana yang batil. [Abul Qosim Abdul Karim Hawazim Qusyairi Naisabury, Risaltul Qusyairiyah, Darul Khoir, halaman 353]
Karomah ialah suatu perkara (mencakup ucapan dan perbuatan) yang telah melanggar (keluar) dari adat kebiasaan manusia, yang selamat dari berbagai sanggahan (hal-hal yang membatalkannya) yang Allah berikan kepada hambanya yang shalih.
Istilah karomah berasal dari bahasa Arab. Secara bahasa berarti mulia . Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengistilahkan karomah dengan keramat diartikan suci dan dapat mengadakan sesuatu diluar kemampuan manusia biasa karena ketaqwaanya kepada Tuhan. [Dept. P&K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka Jakarta, halaman 483]
Syaikh Thohir bin Sholeh Al-Jazairi mengartikan kata karomah adalah perkara luar biasa yang tampak pada seorang wali yang tidak disertai dengan pengakuan seorang Nabi. [Thohir bin Sholeh Al-Jazairi, Jawahirul Kalamiyah, terjemahan Jakfar Amir, Penerbit Raja Murah Pekalongan, hal. 40]
2.4. Pengertian Sihir
A. Sihir Menurut Bahasa.
Al-Laits mengatakan, Sihir adalah suatu perbuatan yang dapat mendekatkan diri kepada syaitan dengan bantuannya. Al-Azhari mengemukakan, Dasar pokok sihir adalah memalingkan sesuatu dari hakikat yang sebenarnya kepada yang lainnya . Ibnu Manzur berkata : Seakan-akan tukang sihir memperlihatkan kebathilan dalam wujud kebenaran dan menggambarkan sesuatu tidak seperti hakikat yang sebenarnya. Dengan demikian, dia telah menyihir sesuatu dari hakikat yang sebenarnya atau memalingkannya.
Syamir meriwayatkan dari Ibnu Aisyah, dia mengatakan : Orang Arab menyebut sihir itu dengan kata as-Sihr karena ia menghilangkan kesehatan menjadi sakit.
Ibnu Faris mengemukakan, Sihir berarti menampakkan kebathilan dalam wujud kebenaran. Di dalam kitab Al Mu’jamul Wasiith disebutkan : Sihir adalah sesuatu yang dilakukan secara lembut dan sangat terselubung. Sedangkan didalam kitab Muhiithul Muhiith disebutkan, Sihir adalah tindakan memperlihatkan sesuatu dengan penampilan yang paling bagus, sehingga bisa menipu manusia.
B. Sihir Dalam Istilah Syari’at.
Fakhruddin ar-Razi mengemukakan, Menurut istilah Syari’at, sihir hanya khusus berkenaan dengan segala sesuatu yang sebabnya tidak terlihat dan digambarkan tidak seperti hakikat yang sebenarnya, serta berlangsung melalui tipu daya.
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi mengatakan, Sihir adalah ikatan-ikatan, jampi-jampi, perkataan yang dilontarkan secara lisan maupun tulisan, atau melakukan sesuatu yang mempengaruhi badan, hati atau akal orang yang terkena sihir tanpa berinteraksi langsung dengannya. Sihir ini mempunyai hakikat, diantaranya ada yang bisa mematikan, membuat sakit, membuat seorang suami tidak dapat mencampuri istrinya atau memisahkan pasangan suami istri, atau membuat salah satu pihak membenci lainnya atau membuat kedua belah pihak saling mencintainya.
Ibnul Qayyim mengungkapkan, Sihir adalah gabungan dari berbagai pengaruh ruh-ruh jahat, serta interaksi berbagai kekuatan alam dengannya.
2.5. Pengertian Surga
Surga ialah suatu tempat kediaman yang berada di alam akhirat yang tempat itu diliputi oleh berbagai kenikmatan dan kebahagiaan yang belum pernah seseorang hamba Allah swt. melihat, mendengar, dan menikmatinya saat hidup didunianya. Dan ketahuilah bahwa surga dipersiapkan bagi hamba-Nya yang bertakwa semasa didunianya, begitu juga bagi hamba-Nya yang beriman dan senantiasa beramal shaleh. Merupakan balasan baginya buat selama-lamanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt. dalam Al Qur'an, surat asy Syu'araa, ayat 90.
•
"Dan (pada hari itu) surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa".
Dan firman-Nya dalam surat Al Baqarah, aya 82.
•
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, mereka itu penghuni surga, didalamnya mereka kekal".
a. Kenikmatan Yang Diberikan Allah Bagi Ahli Surga
Ketahuilah, bahwa didalam surga itu terdapat kenikmatan yang luar biasa dan lain seperti halnya yang ada didunia. Untuk mengetahui kenikmatan yang diberikan bagi penghuni surga ialah:
1. Dapat Melihat Dzat Allah Azza Wa Jalla.
2. Mendapatkan Kemuliaan Dan Dihormati Oleh Allah Dan Para Malaikat.
3. Ahli Surga Saling Mengunjungi.
4. Ahli Surga Bercakap-cakap Dengan Ahli Neraka.
Itulah penegasan Allah swt. mengenai perbincangan ahli neraka kepada ahli surga. Mudah-mudahan kita semua termasuk hamba-Nya, sehingga menjadi calon penghuni surga-Nya.
b. Nama-Nama Surga Dan Tingkatannya
1. Nama-Nama Surga.
a. Surga Firdaus.
b. Surga 'Adn.
c. Surga Na'iim.
d. Surga Ma'wa.
e. Surga Darussalam.
f. Surga Darrul Muqoomah.
g. Surga Maqoomul Amiin.
h. Surga Khuldi.
2.6. Definisi Neraka
Neraka dalam bahasa Al-Quran dinyatakan dengan kata An-naar. Definisi yang umum terhadap tempat ini adalah suatu tempat diakherat, yang wujudnya berupa Api yang bergejolakdan menyala-nyala. oleh Allah tempat ini disediakan bagi orang2 musyrik,munafik serta orang2 yang berbuat dosa dan belum sempat bertobat. Dengan demikian, Hakikat diciptakan nya tempat panas ini adalah sebagai balasan terhadap manusia ataupun jin yang meninggalkan perintah serta justru melakukan larangan-Nya. padahal seperti diketahui, tugas pokok manusia dan jin selama didunia adalah untuk beribadah kepada Allah Swt. mengingkari keberadaan tugas penting ini sama dengan menghianati penciptaan dirinya. Karena itu, ketika terjadi pelanggaran sekaligus pengingkaran. maka sudah sepatutnya kita memohon ampun dan bertobat kepada Allah Swt. Berdasarkan keeterangan dari berbagai sumber, maka setidaknya ada delapan jenis Neraka yang masing2 memiliki kekhasan sendiri. diantara nama2 Neraka tersebut adalah sebagi berikut :
1. Neraka Jahannam disediakan bagi orang2 mukmin yang banyak melakukan perbuatan dosa.
2. Neraka Jahim diperuntukan bagi penyembah Berhala.
3. Neraka Hawiyah disediakan bagi orang2 munafik
4. Neraka wail disediakan bagi orang2 yang suka bebuat curang
5. Neraka Sya'ir disediakan bagi orang2 Sabiin
6. Neraka Ladhaa Disediakan untuk orang2 Yahudi
7. Neraka Saqar disediakan bagi orang2 majusi
8. Neraka Huthamah Disediakan bagi orang2 Nasrani
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Secara Istilah Para ulama memberikan beberapa definisi tentang mu’jizat di antaranya:
- Mu’jizat adalah suatu perkara yg luar biasa dan tidak bisa ditandingi yg disertai degan tantangan dgn maksud membuktikan kebenaran seseorang yg mengaku bahwa diri adalah rasul.
- Ibnu Hamdan mendefinisikan: “Mu’jizat adlh suatu keluarbiasaan baik ucapan atau perbuatan jika diiringi dan tepat degan pengakuan kerasulan serta sesuai dengannya.
2. Pengertian karomah menurut Syeck Ibrahim Al Bajuri dalam kitabnya “tuhfatul Murid” hal 91 bahwa karomah adalah” sesuatu luar biasa yang tampak dari kekuasaan seorang hamba yang telah jelas kebaikannya yang diteyapkan karena adanya ketekunan didalam mengikuti syariat nabi dam mempunyai i’tiqod yang benar”
3. Sihir adalah kesepakatan antara tukang sihir dan syaitan dengan ketentuan bahwa tukang sihir akan melakukan berbagai keharaman atau kesyirikan dengan imbalan pemberian pertolongan syaitan kepadanya dan ketaatan untuk melakukan apa saja yang dimintanya.
4. Syurga ialah suatu tempat kediaman yang berada di alam akhirat yang tempat itu diliputi oleh berbagai kenikmatan dan kebahagiaan yang belum pernah seseorang hamba Allah swt. melihat, mendengar, dan menikmatinya saat hidup didunianya.
5. Neraka adalah sebagai balasan terhadap manusia ataupun jin yang meninggalkan perintah dan justru melakukan larangan-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Tech.groups.yahoo.com/group/astronomi_indonesi
Www.cybermq.com/pustaka/detail/ilmu-tafsir/3
Hermaninbismillah.blogspot.com/.../mukjizat-al-quran.html
Roghuzshy.wordpress.com/.../misteri-terbelahnya-bulan-dan-mujizat-nabi-muhammad-saw/
Http://Www.Nuruddina.Com/2010/02/Mujizat-Nabi-Muhammad-Saw.Html
Sachrony.wordpress.com/.../hakekat-waliyulloh-dan-karomah-nya
Majelisrasulullah.org/index.php?option
Blog.its.ac.id/syafii/2008/12/20/kyai-kholil-bangkalan
Www.assalafy.org/mahad/?p=17
Http://Azmatkhanalhusaini.Com/Index.Php?Option=Com_Content&Task=View&Id=32&Itemid=70 - _Ftn1
Http://Azmatkhanalhusaini.Com/Index.Php?Option=Com_Content&Task=View&Id=32&Itemid=70 - _Ftn3
Sachrony.wordpress.com/.../hakekat-waliyulloh-dan-karomah-nya
Http://hasunmax.blogspot.com/2010/02/karomah-mukjizat-dan-lain-lain.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar