DOKUMEN MANBA'UL ULUM

DOKUMEN MANBA'UL ULUM
sejarah pengarsipan

Selasa, 22 Mei 2012

filsafat pend islam, LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DAN TANTANGAN MODERNISASI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
lembaga pendidikan harus mampu melakukan dua fungsi bersama yang kelihatannya berlawanan satu sama lain, tetapi dapat mengumpul menjadi satu kekuatan yang ideal yang saling menggerakkan dan mengendalikan. terutama yang didasari dan didorong oleh pengaruh kemajuan teknologi moddern, maka lembaga-lembaga pendidikan tidak terlepas dari tangan yang harus diberi jawaban.
lembaga pendidikan yang ada didalam wilayah suatu negara merupakan sektor kehidupan budaya bangsa yang terikat dengan tujuan nasional yang berlandaskan falsafah negaranya.

1.2.    Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian lembaga pendidikan islam?
2.    Dan apa tantangan modernisasinya?

1.3.    Batasan pembahasan
1.    Menjelaskan tentang pengertian lembaga pendidikan islam.
2.    Menjelaskan tentang  tantangan modernisasinya


BAB II
PEMBAHASAN
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DAN TANTANGAN MODERNISASI

2.1.    Lembaga Pendidikan Islam
Dalam proses pembudayaan umat manusia, adanya kelembagaan pendidikan dalam masyarakat merupakan conditio sine qua non (syarat mutlaq) dengan tugas tanggung jawabnya yang kultural edukatif terhadap anak didik dan masyarakatnya yang semakin berat. Menurut pandangan islam adalah berkaitan dengan usaha menyukseskan misi dalam tiga macam tuntutan hidup seorang muslim. Yaitu sebagai berikut :
1.    Pembebasan manusia dari ancaman api neraka, sesuai dengan perintah allah :
قو انفسكم واهلكم نارًا
Jagalah dirimu beserta keluargamu dari ancaman api neraka.
2.    Pembinaan manusia menjadi hamba allah yang memiliki keselarasan dan keseimbangan hidup bahagia didunia dan diakhirat sebagai realisasi cita-cita orang yang beriman dan bertaqwa.
ربّنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار
Wahai tuhanku, berilah aku kehidupan didunia yang sejahtera dan berilah kehidupan diakhirat yang bahagia dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.
3.    Membentuk diri pribadi manusia yang memancarkan sinar keimanan yang kaya dengan ilmu pengetahuan, yang satu sama lain saling mengembangkan hidupnya untuk menghambakan dirinya kepada khaliknya. Keimanan dikendalikan oleh akal budinya. Firman allah :
....           ....
Artinya : niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Al- Mujadalah : 11)
Diatas pandangan dasar inilah lembaga-lembaga pendidikan islam berpijak untuk mencapai cita yang ideal, yaitu bahwa identitas islam dijadikan daya pokok, tugas dan tanggung jawab kultural edukatifnya. Dengan demikian maka jelas lembaga-lembaga pendidikan yang berkembang dalam masyarakat merupakan cermin dari idealitas umat (islam) sekaligus dalam taraf tertentu ia dapat mendobrak kejumudan atau kemunduran identitas umat itu sendiri.
Dengan demikian, lembaga pendidikan harus mampu melakukan dua fungsi bersama yang kelihatannya berlawanan satu sama lain, tetapi dapat mengumpul menjadi satu kekuatan yang ideal yang saling menggerakkan dan mengendalikan.
Dihadapan ide-ide modernisme, terutama yang didasari dan didorong oleh pengaruh kemajuan teknologi moddern, maka lembaga-lembaga pendidikan tidak terlepas dari tangan yang harus diberi jawaban-jawaban.
Oleh karena itu selain berlaku selektif dan korektif terhadap ide-ide modernisme, ia juga melakukan penganalisisan yang tajam terhadapnya, yang berakhir dengan pengambilan keputusan, apakah ide pembaruan modernisasi tersebut seirama dan senada dengan nilai-nilai dasar agama, sehingga dapat diterima untuk dikembangkan.

2.2.    Tantangan modernisasi
Bentuk tantangan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga pendidikan islam saat ini meliputi bidang-bidang berikut :
1.    Politik
Politik kenegaraan banyak berkaitan dengan masalah bagaimana negara itu membimbing, mengarahkan dan mengembangkan kehidupan bangsa dalam jangka panjang. Pengarahan tersebut diidasarkan atas darar falsafah negara yang mengikat semua faktor perkembangan bangsa dalam proses pencapaian tujuan negara atau tujuan ansional. Dengan kata lain, lembaga pendidikan yang ada didalam wilayah suatu negara merupakan sektor kehidupan budaya bangsa yang terikat dengan tujuan nasional yang berlandaskan falsafah negaranya.


2.    Kebudayaan
Suatu hasil budi daya manusia, baik berupa material maupun mental spiritual, dari bangsa itu sendiri maupun bangsa lain. Suatu bangsa yang mampu (mempertahankan diri dalam kehidupannya) ditengah-tnegah bangsa lain, adalah bangsa yang mampu mempertahankan dan mengembangkan kebudayaannya didunia ini. Suatu perkembangan kebudayaan di abad modernsaat ini adalah tidak dapat terhindar dari pengaruh kebudayaan bangsa lain.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa dalam proses akulturasi tersebut terjadilah semacam “ adu kekuatan” sistem nilai kultural yang telah ada dan yang established (melembaga) dengan sistem nilai asing yang memasukinya.
Sikap selektif dalam menerima atau menolak kebudayaan asing perlu dilandasi dengan analisis memendam bersumber dari pandangan hidupnya sendiri, baik sebagai institusi maupun sebagai bangsa.
Sikap slektif pada hakikatnya bukanlah sikap menyerah atau sikap netral, melainkan sikap kreatif yang hati-hati berdasarkan atas pertimbangan untung rugi bagi perkembangannya lebih lanjut. Oleh karena itu memerlukan pengetahuan yang mendalam dam wawasan yang menjangkau jauh kemasa depan bagi eksistensi hidupnya.
3.    Ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu segi peradaban dan kebudayaan manusia, dimana perkembangannya yang lebih cepat menjalus ke jantung masyarakat suatu bangsa, merupakan suatu ciri khas dari zaman modern saat ini. Teknologi sebagai ilmu pengetahuan terapan adalah hasil kemajuan budaya manusia yang banyak bergantung kepada manusia yang menggunakannya. Dengan kata lain teknologi dapat diartikan sebagai kekuatan kebudayaan yang bersifat netral dalam tugas dan fungsinya. Contohnya : uranium yang dapat diolah menjadi bom atom yang dahsyat. Tetapi juga dapat dijadikan bahan yang dapat melipat gandakan hasil pertanian, selain itu uranium dapat dijadikan sumber tenaga listrik.
4.    Ekonomi
Ekonomi adalah suatu aspek pengetahuan manusia yang memberitahukan tentang bagaimana seharusnya manusia itu berusaha memenuhi kebutuhan hidup jasmaninya. Ekonomi merupakan tulang punggung kehidupan bangsa yang dapat menentukan maju mundurnya, lemah kuatnya, lambat cepatnya proses pembudayaan bagi pengaruh kehidupan ekonomibanyak mewarnai cara perkembangan sistem kependidikan dalam masyarakat bangsa.
Oleh karena itu, timbullah suatu perencanaan kependidikan dilihat dari aspek kehidupan ekonomi yang dikenal dengan “ ekonomi pendidikan” ehingga pendidikan yang diselenggarakan dalam masyarakat selalu diukur sejauh mana dapat menunjang kehidupan dan pembangunan dibidang ekonomi tersebut.
Bila dilihat dari sektor ini, problem-problem kehidupan ekonomi perlu dijawab oleh lembaga-lembaga pendidikan. Apalagi bila diingat bahwa hasil produksi karena pendidikan bagaikan suatu perusahaan yang memproduksi tenaga ahli. Pendidikan yang demikian itu  adalah suatu hal yang selalu realistisdan pragmatis.  Namun dalam bidang inilah saat ini banyak memberikan tantangan kepada lembaga pendidikan kita.
5.    Kemasyarakatan
Kemasyarakatan adalah suatu lapangan hidup manusia yang mengandung ide-ide yang sangat laten terhadap pengaruh kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai suatu sistem kehidupan.
Perubahan yang terjadi dalam sistem kehidupan sosial dapat mengalami ketidakpastian tujuan dan dapat pula berarah tujuan yang jelas. Hal demikian banyak bergantung pada faktor kepemimpinan masyarakat yang ada didalamnya serta faktor tingkat kesadaran sosial yang ada. Bilamana perubahan itu dikehendaki oleh pemimpin pemimpinnya, maka akan menjadi jelas arahnya. Namun pengarahan dari hasil pengamatan lembaga pendidikan adalah lebih rasional dan konstruktif karena berkat penganalisisan yang lebih objektif, rasional dari lapisan atas dan bawah.
Problem-problem sosial yang menuntuk pemecahan kepada lembaga pendidikan justru menghidupkan tugas dan fungsi lembaga kependidikan itu sendiri. Oleh karena itu, tantangan dalam kaitannya dengan social change menuntut jawaban dari lembaga kependidikan ini.
6.    Sistem nilai
Sistem nilai adalah suatu tumpuan norma-norma yang dipegang oleh manusia sebagai makhluk individual dan sebagai makhluk sosial. Baik itu berupa norma tradisional maupun norma agama yang telah berkembang dalam masyarakat.
Sistem nilai juga dijadikan tolak ukur bagi tingkah laku manusia dalam masyarakat yang mengandung potensi mengendalikan, mengatur dan mengarahkan perkembangan masyarakat itu sendiri. Juga mengandung potensi rohaniah yang melestarikan ekstensi masyarakatitu.
Diseluruh dunia, saat ini sedang dilanda perubahan sistem nilai yang lebig cenderung untuk meningkatkan sistem nilai tradisional yang ada. Apakah hal ini disebabkan oleh karena naluri manusia yang cenderung untuk menyukai hal-hal yang baru ataukah ada semacam kekuatan mendesak dari luar. Hal inilah yeng menjadi titik sentral problem yang melahirkan tantangan terhadap lembaga pendidikan, yang salah satu fungsinya adalah mengawetkan sistem nilai yang telah berkembang dalam masyarakat.
Dalam memberikan jawaban tantangan diatas, lembaga pendidikan islam sudah barang tentu perlu memegangi petunjuk-petunjuk agama yang antara lain :
....           ....
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. ( QS. Ar-Ra’du : 11)
Petunjuk allah yang menyatakan :
ولا تقف ما ليس لك به علم انَّ السمع والبصر والفؤاد كل اولئك كان عنه مسئولا.
Artinya : jangan kamu mengikuti hal-hal yang kamu tidak mengetahuinya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan akal budi, masing-masing akan di mintai pertanggung jawabannya dihadapan tuhan.
Kedua landasan fundamental ini cukup mengingatkan kepada kita, bahwa manusia sebagai anggota masyarakat janganlah statis dan jumud dalam hidupnya. Melainkan hendaknya dinamis dan konstruktif  dalam melakukan perubahan-perubahan.
Dalil-dalil lainnya yang bersifat mendorong untuk kemajuan hidup bermasyarakat masih banyak yang perlu digali dengan ijtihad yang sempurna.



BAB III
PENUTUP

3.1.   Kesimpulan
1.    pandangan islam adalah berkaitan dengan usaha menyukseskan misi dalam tiga macam. Yaitu :
a.    Pembebasan manusia dari ancaman api neraka.
b.    Pembinaan manusia menjadi hamba allah yang memiliki keselarasan dan keseimbangan hidup bahagia didunia dan diakhirat.
c.    Membentuk diri pribadi manusia yang memancarkan sinar keimanan yang kaya dengan ilmu pengetahuan.
2.    Bentuk tantangan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga pendidikan islam saat ini meliputi bidang-bidang berikut :
a.    Politik
b.    Kebudayaan
c.    Ilmu pengetahuan dan teknologi
d.    Ekonomi
e.    Kemasyarakatan
f.    Sistem nilai.



DAFTAR PUSTAKA


Bernadib, imam, M.A., Ph. D. 1982. Filsafat Pendidikan (Pengantar Mengenai Sistem dan Metode) yayasan penerbit fakultas ilmu pendidikan (FIP), IKIP Yogyakarta.
Hasan, Fuad, Dr. Prof. Ceramah Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Pada Rakernas Departemen Kerohanian DPP GOLKAR, Jakarta 2 Maret 1987.
Hitti, Philip, K. The Arab, a Short History (Terj. Usuludin Hatagalung dkk. Dunia Arab, Sejarah Ringkas), Cetakan Ke 3. Sumur Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar