DOKUMEN MANBA'UL ULUM

DOKUMEN MANBA'UL ULUM
sejarah pengarsipan

Selasa, 08 Oktober 2013



KARNAVAL AGUSTUS 2013
 Untuk mengenang parah palawan yang gugur di medan perang maka blog ini mempersembahkan suatu acara karnaval agustus di YAYASAN MANBA'UL ULUM.
 Jayalah Indonesiaku.. Go..go..go.. Gema seabad silam Inggeris datang meredah Pahang bersama peluru bersama senapang membunuh menangkap setiap pejuang

“Firman ALLAH inilah gitaku, Firman ALLAH inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya”.
Belajar tekun untuk membangun bangsa Agar nanti menjadi negara yang kaya raya Aku ingin…. Pahlawan yang telah gugur dahulu dapat tertawa lega melihat anak cucunya bahagia Mereka dapat tidur nyenyak di sisi-Nya.

 17 Agustus itu... Bukan hanya sekedar.. Balap Karung... Main Petasan... Atau Konvoi di keliling kota... Tapi 17 agustus itu... Persatuan bangsa...

Aku Cinta Indonesia.. Negeri ini adalah negeri yang elok....... Penuh warna dan keindahan.......... Negeri ini adalah negeri yang makmur.... Tanah tumpah darahku yang mulia.... Jayalah Negeriku... INDONESIA....!!!!!
 MINGGER YU, PESAWAT AD. B 080 K mau lewat, 
Oh, pahlawan Engakulah yang melindungi bangsa Tiada engkau, tiada kebebasan Karenamu bangsa bebas dari penjajah Sekarang tiada engkau lagi Dan bangsa harus tetap bersatu Ku akan merindukanmu selalu Karena namamu tetap harum menyatu di kalbu.
I Can Smile... I Can Stylish... I Can Celebrate... I Can Together... Karena Indonesia telah merdeka Kemerdekaan yang mahal harganya yang tak dapat diukur dengan harta sekalipun segunung, sepulau bahkan sebenua Kini kewajibanku sebagai anak bangsa
 Merah darahku adalah ungkapan bahwa semangat yang berkorbar tidak akan padam hingga tetesan darah terakhir dan putih tulangku adalah mental baja yang tidak akan pernah pudar walau panasnya peluru menembus tubuh.”
Untuk mendapatkan sebuah kemenangan, canggihnya sebuah perlengkapan persenjataan bukanlah ukuran karena tekad yang kuat adalah modal utama dalam mencapai sebuah tujuan yang mulia.”
manusia bagor pun tak kalah untuk memeriahkan hari kemerdekaan RI.
inget maz brow " Tancapkan niat untuk memberikan kehidupan yang layak untuk generasi setelah kita, maka tuhan akan memberikan kemudahan dan keajaiban layaknya bambu runcing yang bisa mengalahkan senjata-senjata yang terbuat dari baja.”


 piiis coy



















Jadikanlah bahu kalian kokoh layaknya baja karena masih banyak sodara-sodara kita yang memerlukan tempat untuk bersandar.”
si kembar pun ikut ber komentar : Lemah dan kuat dalam sebuah perjuangan untuk memperjuangkan kehidupan yang layak adalah sebuah pilihan.”




“Jika kita tidak mampu untuk memberikan yang terbaik untuk negara, agama dan keluarga maka tancapkanlah sifat jujur, peduli terhadap rakyat terhadap diri sendiri karena tanpa sebuah kejujuran negara dan isinya akan rapuh dan akan mudah kembali terjajah.”









IKUTAN EXIS LAH.......................
Jadikan perbedaan sebagai sebuah keunikan dalam berbangsa dan bernegara agar terlihat indah dengan banyaknya warna dan janganlah menjadikan sebuah perbedaan sebagai kesombongan akan rasa paling benar dalam berfikir dan bertindak karena perbedaan yang mengakibatkan perpecahanlah yang membuah bangsa dan negara melemah.”

 Kemerdekaan Bukan sekedar dongeng, kemerdekaan bukan sekedar seremoni belaka, melainkan kemerdekaan itu adalah semangat membangun Ibu pertiwi.

Aku lebih suka lukisan Samudra yang
gelombangnya memukul dan menggebu-gebu
daripada lukisan sawah yang adem ayem tentram `Ir. Soekarno`

Apabila didalam diri seseorang masih ada
rasa malu dan takut untuk berbuat sesuatu kebaikan,
maka jaminan bagi orang tersebut
adalah tidak akan bertemunya ia dengan
kemajuan selangkah pun ( Ir. Soekarno)
 
Apakah kelemahan kita adalah kurang
percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita
menjadi bangsa penjiplak luar negeri dan
kurang mempercayai satu sama lain, padahal
kita ini asalnya adalah rakyat gotong royong? ( Ir. Soekarno)
 PULANG DARI TEMPUR, WAJAR PESAWATNYA SOBEK, ANGINNYA KUWENCEEEEEEEEEEEEEEEEEEEENG BANGGGGET.
Laki-laki dan perempuan bagaikan dua sayap
dari seekor burung. jika dua sayap sama kuatnya,
maka terbanglah burung itu sampai ke puncak
yang setinggi-tingginya. jika salah satu sayapnya patah,
maka burung tersebut tidak akan pernah
dapat terbang sama sekali ( Ir. Soekarno)
Jangan Mengira kita semua adalah cukup
berjasa dengan segitiga warna.Selama masih
ada ratap tangis di gubuk-gubuk, pekerjaan
kita belum selesai. Berjuanglah terus dengan
mengucurkan sebanyak-banyaknya keringat (Ir. Soekarno)

Minggu, 24 Februari 2013

SMP MANBA'UL ULUM 2012/2013
FENTI,RATIH,ILHAM,ROHMAH,MELI,NURUR,ISMA,ERVI,BP.AGUS,ANNA,KHOTIM,ARIYADI,SOLEH,RIPAI,WIDYO,CANDRA,WANTO,CORI,
IMAM,PANDU,DANGEK,UUL,PANJI, TATUN,TARI,BAITI,KHUSNUL.
SLALUE BERSAMA










1. ARYADI SUPONO
2. M.PANDU FAJAR R.A
3. A.ANSORI
4. ILHAM M.
BINTANG

Kupandang diatas awan ku tau bintang melambai
Ku ulur tangan menggapai tetapi tiada sampai
Ku tau bintang menunggu namun apa dayaku
Ku hanya mampu menatap didalam tatapan sayu

Bintang jangan kau menangis
Bintang jangan kau bersedih
Tiada mampu ku kesana
Walau sudah ku rencana…..bintang……..

Cahayamu indah menerangi buana
Pesonamu membuat ku bersinar
Gemerlap mu membuatku haru dalam keremangan
Idahmu tiada bandingan

Mendung berarak perlahan
Ingin memisahkan ku dari cahayamu
Ku hanya mampu berdo’a mendung cepat berlalu
Bintang tetap bersinar walaupun jauh dari pandangan.

 1. MEILANI ISMA F
.2. RATNA AYU M
3. SITI NUR BAITI
4. USWATUN KHASANAH

PAHLAWAN TANPA LENCANA

Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan

Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah

Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu

Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana.

















1. IMAM SHOLEHUDIN
2. M NANDA P
3. M YARMA ULIN NIAM
4. LISMA WANTO

Ayo Membaca

Sesobek kertas telah diberikan

Seuntai tulisan juga berada di dalamnya

Duhai anak yang malang

Kenapa engkau diam saja ?

Kenapa kertas itu hanya kau simpan ?

Sungguh banyak harapan terpendam

Ilmu maha luas telah tertuliskan

Namun sayang kau malas membaca

Dunia begitu luas ilmu pun begitu terbentang

Sungguh dunia telah berkata,

Kau ingin tahu isiku ?

Kau ingin mengerti apa tentang dunia ini ?

Malang beribu malang kau malas membaca

Duhai anak yang malang

Bangkitlah sekarang

 1. RATIH INDAH L
2. NURUL HIDAYAH
3. ERVIANA
4. MARIA TINA L

GURUKU

Suci dan iklas pemberian mu

Dari kami buta menjadi tau

Suci dan ikhlas pengorbanan mu

tiada ternilai jasa baik mu

Engkau laksana lampu dalam kegelapan

Yang menerangi alam kalbuku

Engkau bagaikan angin

Yang selalu berbisik tentang kebaikan

Namamu selalu bergelora

Dalam hatiku

Jasa dan benih yang engkau tanam

Kini telah tumbuh bersemi

Terpujilah engkau wahai guruku pahlawan hidupku