BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Citra wanita dalam islam dapat dipikirkan kebanyakan orang, diantara sebagian pakar, dan diantara kaum muslim sendiri, sering jatuh pada dua pandangan ekstrim.
Satu pandangan menyatakan bahwa kaum wanita dalam masyarakat islam tertindas, dan pandangan lain menyatakan bahwa islam memberikan kepada wanita suatu kedudukan yang tidak ada tandingannya dalam agama-agama dan kultur-kultur lain.
Bila dianalisa dalam sejarah, terutama pada era rasul dan masa sahabat, keberadaan wanita sebagai pengembang ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang periwayatan hadits dan hukum islam sangat dipentingkan. Bagaimanapun sepanjang sejarah kehidupan rasul, beliau hidup di dampingi para istri setia beliau. Keberadaan istri rasulullah inilah yang dikemudian hari, bahkan pada masa hidup rasulullah SAW menjadi pilar pendamping pengembang kajian islam, terutama pada masalah-masalah yang tidak memungkinkan rasulullah SAW untuk menjelaskannya.
Dengan demikian pemakalah dalam membuat tugas kelompok ini mengambil judul “PENDIDIKAN UNTUK KAUM WANITA”
1.2. Rumusan Masalah
Dalam latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Pendidikan yang seperti apa untuk kaum wanita?
1.3. Batasan Pembahasan
Dalam rumusan masalah diatas, maka dapat dibatasi dari pembahasan makalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pendidikan untuk kaum wanita.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam al-qur’an dan hadits tidak terdapat larangan menuntut ilmu untuk kaum wanita. Bahkan sebaliknya, islam mewajibkan wanita menuntut ilmu pengetahuan seperti halnya kepada laki-laki. Agama islam memberikan hak yang sama bagi laki-laki dan wanita untuk menuntut ilmu pengetahuan. Rasul juga bersabda, bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan.
Nabi SAW berkata didepan jamaah haji yang pertama, “ketahuilah, aku wasiatkan kalian untuk memperlakukan perempuan sebaik-baiknya, kamu tidak memiliki mereka sedikitpun.” Nabi menjelaskan hubungan antara laki-laki dan perempuan bukanlah hubungan kepemilikan, tetepi hubungan cinta kasih sayang, mawaddah wa rahmah.beliau juga bersabda. “tidak memulyakan perempuan kecuali laki-laki yang mulia dan tidak merendahkan perempuan kecuali laki-laki yang rendah.” Kata nabi, “ samakanlah ketika kamu memberi anak-anakmu. Bila ada kelebihan, berikan kelebihan itu kepada anak perempuan.” Ketika ada sahabat yang mengeluh karena semuannya anaknya perempuan, nabi berkata, “jika ada orang yang mempunyai anak perempuan saja, kemudian ia memeliharanya dengan sebaik-baiknya, anak perempuan itu akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.
Pada masa rasulullah SAW, kaum wanita sangat antusias untuk dapat menghadiri shalat subuh berjamaah di masjid nabawi, karena mereka juga tidak mau kehilangan kesempatan belajar kepada nabi SAW mereka juga sangat berani melintas di kegelapan malam untuk bisa sampai ke masjid sebelum fajar menyingsing, karena mendapat izin dari Allah SWT. Rasulullah SAW Bersabda, sebagaimana tertuang dalam riwayat berikut ini.
حدثنا ابو بكر بن ابي شيبة وابو كريب. قالا, حدثنا ابوا اسامة, عن هشام, عن ابيهو عن عائشة. قالت, " خرجت سودة, بعد ضرب عليها الحجاب, لتقدى حاجتها. وكانت امراة جسيمة تفرع النساءجسما, لاتخفى على من يعرفها. فراها عمر بن الخطاب. فقال, ياسودة, والله ما تخفين علينا, فانضر كيف تخرجين! "قالت, فانكفعت راجعة رسول الله صلى الله عليه وسلم فى بيتى. وانه ليتعشى وفى يده عرق." قالت : فاحى اليه. ثم رفع عنه وان العرق في يده ما وضعه. فقال, " انه قد أذن لكن ان تخرجن لحجابتكم." (رواه مسلم).
Artinya : menceritakan kepada kami abu bakrin ibn abu syaibat dan abu kuraib, berkata, menceritakan kepada kami abu usamat, dari hisyam, dari ayahnya, dari aisyat, ia berkata, “ saudat keluar setelah diwajibkan hijab atas untuk memenuhi suatu keperluannya, dia adalah wanita yang bertubuh besar melebihi wanita-wanita yang lain sehingga mudah dibedakan bagi orang yang mengenalinya, kemudian umar bin khattab melihatnya lalu berkata, “hai saudat! Demi allah, bagaimanapun kamu pasti kami kenali maka perhatikanlah cara kamu keluar rumah!” ia melanjutkan, lalu berbaliklah saudah untuk segera pulang sementara rasulullah SAW bersabda dirumahku sedang menyantap makan malam dengan tulang yang masih ditangannya. Ketika itu saudat masuk dan mengadu, “ya rasulullah! Aku baru saja keluar, lalu umar bin khattab menegurku begini dan begini. Ia melanjutkan (aisyat): kemudian di wahyukan kepada rasulullah SAW (ayat ke 59 surat al ahzab) pada saat tulang masih berada ditangan beliau, yang belum beliau letakkan. Kemudian beliau bersabda, “sesungguhnya telah di izinkan bagi kalian, kaum wanita, untuk keluar memenuhi keperluan kalian, tetapi, hendaklah kalian memakai hijab. “(HR. Muslim).
Ahli sejarah telah menuliskan beberapa nama wanita muslim yang pada permulaan islam memiliki kemampuan tulis baca. Sayidat hafsat, istri nabi SAW, dan aisat binti sa’ad tahu baca tulis, sedangkan aisat binti abu bakar siddiq, sanggup membaca al-qur’an dan banyak memberikan pelajaran. Rasul juga mengingatkan, agar mengambil separuh agama dari wanita berwajah kemerah-merahan, yaitu aisyat binti abu bakar siddiq.
Muhammad Amahzun, mencatat bahwa aisyat juga menguasai ilmu fara’idh (ilmu pembagian harta warisan, bahkan aisyat menjadi tempat bertanya tentang masalah fara’idh tersebut. Aisyat juga sering menemukan hafalan hadits diantara para sahabat, atau hafalan yang maknanya bertentangan dengan al-qur’an.
Sahabat lain yang juga terkenal memiliki kedalaman ilmu adalah nasibat binti ka’ab, dikenal dengan ummul athiyyat al-anshariyyat, dan termasuk salah seorang ahli fiqih dari kalangan sahabat wanita. Hadits-hadits yang diriwayatkannya disebutkan dallam kutub al-sittat (enam kitab hadits utama).
Selanjutnya, sahabat yang bernama asma binti yazid, wanita ahli pidato (khutbah). Ia belajar ilmu dari rasulullah SAW dan meriwayatkan sejumlah hadits. Sahabat lain yang dikenal dengan kecerdasannya adalah ummu darda’. Nama aslinya khairiyah binti hadrad al-sulami. Ia banyak meriwayatkan hadits langsung dari nabi SAW dan juga dari suaminya abu darda’uwaimir ibn malik.
Hampir seribu sahabat wanita nabi tercatat meriwayatkan informasi dari atau tentang nabi dalam koleksi-koleksi biografi yang khusus mengenai sahabat. Tetapi ibn hibban mengutip dua ratus dua puluh dua wanita diantara para perawi terpercaya dari generasi pertama. Hanya tiga puluh satu sahabat wanita yang menjadi sumber-sumber pertama dalam koleksi-koleksi bukhari muslim, menurut ibn hajar.
Nabi telah menggiring istri-istrinya supaya belajar menulis. Rasulullah memerintahkan kepada syifa’ al-adawiyat, seorang yang sangat pandai membaca dan menulis di zaman jahiliyah sebelum islam, agar mengajar hafsat, ruqayyat, namlat, membaca seperti halnya al-adawiyat mengajarkan mereka menulis. Disamping itu ruth roded, menyebutkan beberapa nama wanita ahli dalam bidnag hukum, yaitu aisyat, ‘amra binti abdurrahman, dan hafsat binti sirin. Dalam riwayat lain juga disebutkan:
حد ثنا سليمان بن حرب قال, حد ثنا شعبة, عن ايوب قال, سمعت عطاء قال, سمعت ابن عباس قال, " اشهد على النبي صلى الله عليه وسلم ___ او قال عطاء, " اشهد على ابن عباس انّ رسول الله صلى الله عليه وسلم ___ خرج ومعه بلال, فظن انه لم يسمع, فوعظهن وامرهن بالصدقة, فجعلت امرة تلقى القرط والخاتم, وبلال يأخذ في طرف ثوبة." (رواه البخاري).
Artinya : menceritakan kepada kami sulaiman ibn harb, ia berkata, menceritakan kepada kamu syu’bat, dari ayyub, ia berkata : “aku mendengar atha’ berkata,. Aku ibn abbas menyaksikan bahwa rasulullah SAW memberikan pengajaran kepada para perempuan, dan memerintahkan kepada mereka untuk bersedekah. Para wanita itupun membuka anting-anting dan cincin mereka, dan bila datang mengambil sedekah tersebut dan memasukkannya kedalam serbannya, (HR. Bukhari).
وقال مجاهدو " لا يتعلم العلم مستحي ولا مستكبر, وقالت عائشة, " نعم النساء الانصار, لم يمنعهن الجاء ان يتفقهن في الدين." (رواه البخاري).
Artinya : berkata mujahid, “pemalu dan orang sombong tidak akan dapat mempelajari pengetahuan agama.”aisyat berkata, “sebaik-baik kaum wanita adalah kaum wanita anshar. Mereka tidak dihalang-halangi rasa malu untuk mempelajari pengetahuan yang mendalam tentang agama. (HR. Bukhari)
اخبرنا محمد, هو ابن سلام, حد ثنا محاربي قال, حد ثنا صالح بن حيان قال, قال عامر الشعبي, حدثني ابو بردة, عن ابيه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم, " ثلاثة لهم اجران :رجل من اهل الكتاب امن بنبيه وامن بمحمد صلى الله عليه وسلم, والعبد المملوك اذا ادى حق الله وحق مو اليه, ورجل كانت له امة, فإدبها فاحسن تأديبها, وعلمها فاحسن تعليمها, ثم اعتقها فتزوجها, فله اجران". (رواه البخاري).
Artinya : memberitakan kepada kami Muhammad, diantaranya adalah ibn salam, menceritakan kepada kami muharibi, ia berkata, menceritakan kepada kamishalih ibn hayyan, ia berkata, telah berkata amir al-syafi’i, menceritakan kepadaku abu burdat, dari bapaknya, berkata, rasulullah SAW bersabda, “ tiga (golongan) yaitu seorang ahli kitab yang beriman kepada nabinya kemudian beriman kepada Muhammad SAW, hamba sahaya apabila menunaikan hak allah ta’ala dan hak tuhannya (dan dalam suatu riwayat : hamba sahaya yang beribadah kepada tuhannya dengan baik dan menunaikan kewajibannya terhadap tuannya yang berupa hak kesetiaan, dan ketaatan, dan seorang laki-laki yang mempunyai budak wanita yang dididiknya secara baik serta diajarinya secara baik (dan dalam suatu riwayat : lalu dipenuhi kebutuhan-kebutuhannya dan diperlakukannya dengan baik, kemudian dimerdekakannya, kemudian menentukan maskawinnya, lalu dikawininya, maka ia mendapat dua pahala.” (HR. Bukhari).
حد ثنا ادم قال, حد ثنا شعبة قال, حد ثنى ابن الاصبهاني قال, سمعت ابا صالح ذكوان يحدث عن ابي سعيد الخدري, قالت النساء للنبي صلى الله عليه وسلم غلبنا عليك الرجال, فجعل لنا يوم من نفسك, فوعد هن يوم لقيهن فيه, فوعظهن وامرهن, فكان فيما قال لهن, "ما منكم امراة تقدم ثلاث من ولدها, الا كان لها حجبا من النار." فقالت امراة, " واثنين؟" فقال, " واثنين." ( رواه البخارى).
artinya : menceritakan kepada kami adam, ia berkata, menceritakan kepada kamu syu’bat, ia berkata, menceritakan kepada kami ashbihani, ia berkata, aku mendengr abu hayyan dzakwan menceritakan dari abi sa’id al-khudori, “berkata kaum wanita kepada nabi SAW, “kami telah dikalahkan laki-laki dari segi amal, tolonglah sediakan kepada kami hari tertentu untuk bersamamu. Lalu rasulullah membuat jadwal dengan mereka, dan menemui mereka dan memberikan pelajaran bagi mereka, “siapa diantara kamu mempunyai anak tiga orang yang meninggal dunia, maka akan terhijab dari api neraka, “berkata salah seorang diantara mereka, “bagaimana kalau dua orang?” rasul menjawab, “meskipun dua orang.” (HR. Bukhari).
Rasulullah memperlakukan fatimat, dengan perlakuan yang istimewa. Kadang-kadang hal yang halal untuk orang lain beliau haramkan untuk fatimat. Nabi SAW begitu keras mendidik fatimat sehingga seakan-akan fatimat tidak diizinkan menikmati kehidupan dunia ini. Pernah suatu saat rasulullah datang ke rumah fatimat. Beliau menemukan tirai yang agak bagus di rumah itu. Pada saat lain, beliau menemukan fatimat memakai kalung yang indah. Melihat begitu, beliau tidak jadi masuk ke rumah fatimat. Beliau pergi sambil berkata, “di rumah putri Muhammad ada pakaian al-jababirat, pakaian orang-orang mewah”. Pernah fatimah mengeluhkan tangannya melepuh akibat menggiling gandum di rumahnya. Bersama suaminya ia datang kepada nabi SAW, lalu meminta beliau agar berkenan memberinya seorang pembantu. Tetapi beliau justru berkata “aku tidak pernah memberimu pembantu selama ahli suffat kelaparan di sudut masjid.” Fatimah di suruhnya pulang. Akhirnya fatimat dan suaminya pulang dengan kecewa.
Ketika rasulullah datang ke rumah fatimat, beliau mengatakan, “ aku tahu apa yang kalian inginkan. Tetapi maukah kalian aku beri yang lebih baik dari dunia dan segala isinya, yaitu hendaknya kalian membaca allahuakbar 33X, subhanallah 33X dan alhamdulillah 33X. Itu lebih baik dari dunia dan seisinya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian diatas, maka dapat di simpulkan sebagai berikut:
Rasulullah SAW, memberikan perhatian yang khusus terhadap pendidikan wanita. Hal tersebut beliau lakukan, karena kebiasaan kaum arab, kurang memperhatikan hak-hak wanita. Rasulullah SAW bahkan mengatakan perlu mengutamakan perempuan dalam mendapatkan haknya, mengutamakan orang miskin dari orang kaya, mengutamakan orang lemah dari orang kuat, hal itu dilakukan agar terwujud keadilan, sebab orang-orang sebelumnya mengutamakan orang kaya, laki-laki dan pejabat. Hal inilah yang di reformasi rasulullah SAW, bahkan budakpun secara gradual mulai di bebaskan dan tidak dibolehkan dalam islam. Rasulullah saw mengawali refprmasi pembebasan para budak dengan cara memberikan hak-haknya, yang selanjutnya membebaskan budak, bahkan menjelaskan bahwa siapa yang memerdekakan budak wanita, mengajarinya dengan pendidikan yang baik, serta menikahinya, maka baginya ada dua pahala. Ketika rasulullah meninggal dunia tidak ada seorang budakpun miliknya yang tinggal, semuanya telah dibebaskan beliau, sebagai sunnah yang mesti dilaksanakan semua umat islam.
DAFTAR PUSTAKA
Nizar, Samsul, Sejarah dan Pergolakan Pemikiran Pendidikan Islam, Ciputat: Quantum Teaching, 2005.
________, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pres, 2002
________, Pengantar dan Dasar-Dasar Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001
Syam, Mohammad Noor, Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila, Surabaya-Nasional: Usaha Nasional, 1988.
Szyliowics, Joseph S., Education and Modernization in Middle East, Achmad Djaenuri (ed), “Pendidikan Modernisasi di Dunia Islam,” Surabaya: Al-Ikhlas, 2001.
________, Respon Pendidikan Islam Terhadap Perubahan; Seminar Internasionsl [“Islam Menghadapi Perubahan di Era Global],” Padang: IAIN Imam Bonjol Lubuk Lintah, 28 November 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar